BABII KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Sosial 2.1.1. Konsep Pemasaran Sosial Pemasaran sosial muncul dari isu yang terjadi dimasyarakat Ada definisi sebuah yang mengatakan bahwa pemasaran sosial adalah sebuah konsep humas dalam mengubah perilaku khalayak. Kotler menjelaskan pemasaran sosial sebagai suatu upaya dan strategi humas
RangkumanInteraksi Sosial dan Lembaga Sosial. Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dan kelompok manusia Kesimpulan BAB IV IPS Kelas 7 Kurikulum 2013. 28/09/2020. Peninggalan Budaya Masa Islam di Indonesia dalam bentuk karya sastra. 27/09/2020. 3. Seorang
BerikutSoal Penilaian Harian IPS Kelas 7 Bab II Materi Interaksi Sosial dan Lembaga Sosial : Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut Anda paling benar 1. Seorang anak perempuan sering melihat ibunya memasak di dapur, kemudian dia mengajak teman-temannya bermain masak-masakan.
1 Hubungan Sosial Dani Ramdani, S.Sos Sosiologi SMAN 1 Cibeber. 2. "Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu, antara individu dan kelompok, atau antarkelompok" (John Lewis Gillin) Interaksi sosial adalah kunci bagi seluruh kehidupan sosial karena tidak mungkin ada kehidupan bersama
BAB10 LEMBAGA DAN ORGANISASI SOSIAL. Soal Sosiologi SBMPTN - Berdasarkan Materi adalah soal SBMPTN asli (naskah asli) yang sudah dimodifikasi berdasarkan urutan materi/perbab untuk mempermudah proses pembelajaran. BAB 2 INTERAKSI SOSIAL BAB 3 SOSIALISASI BAB 4 PENGENDALIAN SOSIAL DAN PENYIMPANGAN SOSIAL BAB 5 KONFLIK SOSIAL BAB 6
Interaksisosial adalah hubungan-hubungan antara orang perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dan kelompok manusia. Dalam interaksi sosial, hubungan yang terjadi harus dilakukan secara timbal balik oleh kedua belah pihak. Artinya kedua belah pihak harus saling merespons.
Ada4 faktor yang mempengaruhi proses interaksi sosial yaitu 1). Imitasi : seseorang mencontoh orang lain atau kelompok; 2). Sugesti : mendapat pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang; 3). Identifikasi : kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain; 4).
RangkumanIPS Kelas 7 BAB 2 INTERAKSI SOSIAL DAN LEMBAGA SOSIAL fahru 4 April 2022 2.Proses yang asosiatif terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan interaksi sosial yang mengarah kepada kesatuan pandangan. 3.Proses ini terdiri atas tiga bentuk yaitu kerja sama, akomodasi, dan asimilasi
RhST. Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dan kelompok manusia Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 86. Sejatinya, manusia adalah makhluk sosial dari sejak lahir sampai akhir hayatnya. Interaksi sosial terjadi saat masih bayi terutama dengan pengasuhnya, kemudian berlanjut dengan anggota keluarga, teman sepermainan, sekolah, kolega seprofesi, dst. Manusia disebut makhluk sosial, karena ia memiliki gregariuosness, yakni suatu naluri untuk selalu hidup dengan orang lain. Misalnya, makanan kita sehari-hari merupakan hasil kerja keras para petani, rumah adalah hasil dari kerja sama para pekerja bangunan, dan bahkan kebahagiaan yang didapat pun kebanyakan terjadi akibat dari interaksi sosial, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam interaksi sosial, hubungan yang terjadi harus dilakukan secara timbal balik oleh kedua belah pihak. Artinya kedua belah pihak harus saling merespon. Jika yang satu bertanya maka dia menjawab, jika diminta bantuan dia membantu, jika diajak bermain dia ikut main. Lalu mengapa manusia berinteraksi sosial? Terdapat beberapa faktor yang mendorong manusia untuk berinteraksi. Faktor Pendorong Interaksi Sosial Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 87 berlangsungnya suatu proses interaksi sosial didasarkan pada beberapa faktor, yakni sebagai berikut. Faktor imitasi, yaitu proses seseorang mencontoh orang lain atau kelompok. Contohnya, seorang anak perempuan bermain masak-masakan karena melihat ibunya memasak di dapur. Faktor sugesti,merupakan pengaruh yang dapat menggerakkan hati seseorang. Misalnya, seorang pasien yang akan berobat ke dokter, pasien tersebut akan cepat mengalami penyembuhan yang salah satunya disebabkan adanya rasa sugesti pada dokter tersebut yakin terhadap profesinya. Faktor identifikasi, yakni kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Contohnya, seorang anak yang mengidolakan figur publik, sehingga semua tingkah laku idolanya akan diikuti dan dilakukan. Faktor simpati, merupakan kemampuan untuk merasakan diri seolah-olah dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami, atau diderita orang lain. Contohnya adalah ketika ada tetangga yang tertimpa musibah, maka kita ikut merasakan kesedihannya dan berusaha membantunya. Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri, secara terpisah maupun dalam keadaan tergabung. Namun tidak semua tindakan manusia seperti itu merupakan interaksi sosial. Tindakan yang bagaimana yang dapat dikatakan sebagai interaksi sosial? Tindakan tersebut harus memenuhi syarat atau ciri-ciri interaksi sosial di bawah ini. Syarat Interaksi Sosial Syarat terjadinya interaksi sosial adalah berbagai ciri-ciri yang menjadi penanda suatu proses interaksi sosial sedang terjadi. Proses interaksi sosial akan terjadi apabila memiliki syarat berikut ini. Jumlah pelakunya lebih dari seorang, biasanya dua atau lebih. Berlangsung secara timbal-balik saling berbalas atau tidak satu arah. Adanya komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol yang disepakati misalnya menggunakan bahasa yang sama-sama dikuasai. Adanya suatu tujuan tertentu Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 88. Lalu apakah asal ada syarat-syarat tersebut interaksi sosial dapat berjalan? Aturan Interaksi Sosial Saat interaksi sosial berlangsung di dalam masyarakat akan terdapat aturan yang mengatur perilaku manusia dalam berinteraksi. Aturan-aturan tersebut meliputi beberapa hal di bawah ini. Aturan mengenai ruang, yakni aturan di mana terjadinya interaksi sosial tersebut. Misalnya, interaksi yang terjadi di rumah antara orang tua dengan anak, anak dengan anak. Interaksi di sekolah antara teman dengan teman, siswa dengan kepala sekolah, guru, dan karyawan. Interaksi di masyarakat antara teman sebaya dan dengan orang yang lebih tua. Aturan mengenai waktu, aturan mengenai kapan interaksi sosial itu terjadi. Misalnya, interaksi sosial dulu dan sekarang. Aturan mengenai gerak dan sikap tubuh, dalam interaksi sosial orang lain membaca perilaku kita, selain kata-kata kita, karena dalam interaksi tidak hanya memperhatikan apa yang dikatakan orang lain tetapi juga apa yang dilakukannya. Dengan menggunakan gerak dan sikap tubuh seperti memicingkan mata, mengangkat bahu, menganggukkan kepala, mengacungkan ibu jari, mengangkat bahu, dsb. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Interaksi sosial dapat terjadi di mana pun dan kapan pun, serta dilakukan oleh siapa pun tanpa mengenal usia, status sosial, dan pendidikan. Tentunya selama pelaku interaksi saling memenuhi kriteria faktor dan aturannya masing-masing. Interaksi sosial yang dilakukan juga bentuknya beraneka ragam. Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 89 ada beberapa bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat yang secara umum terbagi menjadi dua proses, yakni proses asosiatif, dan proses disasosiatif. Perbedaan antara proses sosial yang asosiatif dengan proses sosial yang disosiatif terletak pada pandangan orang-orang dari interaksi itu sendiri, ketika pandangan pelaku interaksi sama setuju, maka proses sosial tersebut disebut asosiatif, sebaliknya jika mengalami konflik atau ketidaksamaan pandangan, maka proses sosial tersebut disebut disasosiatif. PRoses sosial asosiatif dan disasosiatif sendiri terbagi lagi menjadi beberapa bentuk yang akan dijelaskan sebagai berikut. Proses Sosial Asosiatif Proses sosial asosiatif adalah apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan interaksi sosial yang mengarah pada kesatuan pandangan yang sama pendapatnya sama, setuju. Terdapat beberapa bentuk proses asosiatif, yakni kerja sama, akomodasi, dan asimilasi. Kerja sama Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok masyarakat untuk mencapai satu atau beberapa tujuan secara bersama-sama. Bentuk kerja sama ini dalam masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah gotong royong. Dalam pelaksanaannya, terdapat lima bentuk kerja sama, yaitu kerukunan, bergaining, kooptasi, koalisi, dan joint venture. Contoh kerja sama meliputi kerja sama di masyarakat sekitar, antara sesama teman bermain, teman sekolah, teman sekantor, dsb. Akomodasi Akomodasi adalah usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan, yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan. Proses Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Akomodasi memiliki beberapa bentuk yaitu koersi, kompromi, arbitrasi, mediasi, konsiliasi, toleransi, stalemate, dan ajudikasi. Contoh akomodasi penyelesaian PHK karyawan, penyelesaian yang bersengketa melalui pihak ketiga mediasi, toleransi kehidupan beragama toleransi, pengadilan, dsb. Asimilasi Asimilasi merupakan cara-cara bersikap dan bertingkah laku dalam menghadapi perbedaan untuk mencapai kesatuan dalam pikiran dan tindakan. Proses asimilasi dapat dengan mudah terjadi melalui beberapa cara, antara lain dengan sikap toleransi, sikap saling menghargai orang lain dan kebudayaannya, persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan, serta perkawinan campuran. Contohnya adalah orang-orang yang berasal dari Tiongkok menetap dan tinggal di Indonesia. Pada akhirnya mereka bisa berbahasa Indonesia dengan sangat fasih. Namun dialek yang mereka biasa pakai untuk berkomunikasi sudah tidak asli lagi karena sudah tercampur dengan bahasa Indonesia. Dalam hal makanan, misalnya, bakso adalah makanan yang dibawa oleh orang Tiongkok, namun lama kelamaan diakui sebagai makanan orang Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri pula jika dibandingkan dengan daerah asalnya. Proses Disosiatif Proses sosial disasosiatif adalah hal yang terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan interaksi sosial yang mengarah pada konflik dan merenggangkan solidaritas kelompok. Disasosiatif terdiri atas tiga bentuk yaitu kompetisi, kontravensi, dan pertentangan. Kompetisi Persaingan Kompetisi adalah suatu proses individu atau kelompok yang bersaing untuk mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu. Contohnya gelar juara, kesuksesan, keuntungan, dan hadiah. Untuk mendapatkannya, seseorang harus bersaing satu dengan yang lainnya. Terdapat dua jenis persaingan, yaitu persaingan yang bersifat pribadi dan persaingan kelompok. Kompetisi pribadi melibatkan satu individu dengan individu lain yang secara langsung bersaing untuk mendapatkan sesuatu, seperti persaingan antara dua calon ketua OSIS, persaingan tunggal putra/putri kejuaraan bulutangkis, dsb. Kompetisi kelompok merupakan persaingan yang melibatkan berbagai pihak secara berkelompok, seperti pertandingan sepak bola, basket, pertandingan voli, dsb. Dalam pelaksanaannya, persaingan dalam interaksi sosial dapat dibagi menjadi beberapa bidang, yaitu persaingan ekonomi, persaingan kebudayaan, persaingan kedudukan, persaingan kekuasaan, dan lain sebagainya. Kontravensi Kontravensi adalah sikap mental yang tersembunyi terhadap orang lain atau terhadap unsur-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu. Berbagai kontravensi ini ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian atau keraguan terhadap kepribadian seseorang. Contohnya, OSIS di sekolah mempunyai suatu rencana, tetapi ternyata salah satu kelas kurang setuju terhadap rencana tersebut. Sehingga akan berkembang rasa tidak suka atau benci namun masih tersembunyi dan tidak diutarakan. Contoh lainnya, kontravensi sangat mudah dijumpai dalam dunia politik. Jika dilihat di media atau Didi muka umum, para politikus tampak akrab. Namun, dibalik itu sebetulnya terdapat sikap-sikap lain yang tersembunyi di antara mereka. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau pertikaian. Pertentangan Konflik Pertentangan atau konflik adalah suatu proses di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan. Konflik dikatakan telah terjadi jika kedua pihak berusaha saling menggagalkan tujuan masing-masing. Konflik dapat disebabkan oleh perbedaan antara individu-individu, berbagai perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial. Bentuk-bentuk pertentangan atau konflik yang terjadi di masyarakat seperti konflik pribadi, konflik sosial, konflik antarkelas-kelas sosial, konflik politik, dan konflik internasional. Akibat pertentangan konflik dapat meliputi harta benda hancur, kebahagiaan keluarga terampas, dan bisa sampai banyak nyawa terenggut secara paksa. Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Pembentukan Lembaga Sosial Pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga sosial amatlah besar, karena Interaksi sosial yang terjalin secara berpola akan menghasilkan lembaga sosial. Melalui interaksi sosial manusia saling bekerja sama, menghargai, menghormati, atau berkompetisi untuk mencapai hal yang lebih baik. Melalui berbagai sikap dan perlakuan tersebutlah, tercipta aktivitas yang diulang-ulang dan terpola untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Akibatnya timbul pula kebutuhan keteraturan dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat yang mendorong munculnya lembaga sosial. Bertemunya orang perorangan atau kelompok dalam pergaulan hidup akan menghasilkan suatu kelompok sosial yang hidup bersama yang membutuhkan suatu aturan. Suatu lembaga sosial terbentuk akibat dari berbagai aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan melalui interaksi sosial. Peristiwa aktivitas manusia yang selalu diulang-ulang dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan mencari berbagai alternatif kebutuhan itu akhirnya melembaga dan melekat pada masing-masing individu. Lembaga Sosial Lalu sebetulnya apa lembaga sosial itu sendiri? Apakah hanya sekedar aturan-aturan yang mengatur interaksi sosial antarindividu dalam suatu kelompok? Berikut pemaparan lengkapnya. Pengertian Lembaga Sosial Lembaga sosial adalah lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dalam memenuhi kebutuhan manusia dalam menjalani kehidupan dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 120. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari kebutuhan masyarakat akan keteraturan kehidupan bersama. Lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakat. Pada awalnya norma-norma tersebut terbentuk secara tidak sengaja berdasarkan kebutuhan manusia. Namun lama-kelamaan norma-norma tersebut dibuat secara sadar. Misalnya dalam bidang ekonomi, dahulu dalam jual beli, seorang perantara tidak harus diberi bagian dari keuntungan. Kemudian terjadi perubahan kebiasaan bahwa perantara harus mendapat bagiannya. Hal tersebut terjadi karena masyarakat menganggap perantara memiliki peranan penting dalam proses jual-beli. Lama-kelamaan hak komisi penjualan tanah itu juga bahkan dilindungi oleh hukum. Ciri Lembaga Sosial Tidak semua norma dan aturan-aturan yang ada di masyarakat dapat disebut lembaga sosial. Karena untuk menjadi sebuah lembaga kemasyarakatan, kumpulan norma mengalami proses yang panjang. Sistem norma atau aturan-aturan yang dapat kategorikan sebagai lembaga sosial harus memiliki syarat atau ciri-ciri sebagai berikut sebagian besar anggota masyarakat menerima norma tersebut, norma tersebut menjiwai seluruh warga dalam sistem sosial, norma tersebut mempunyai sanksi yang mengikat setiap anggota masyarakat. Tingkatan Norma Sejalan dengan terbentuknya norma untuk menertibkan hubungan antara manusia di dalam suatu masyarakat, tercipta pula tingkatan norma sosial yang berbeda. Ada norma yang memiliki ikatan sangat kuat, ada pula norma yang kekuatan mengikatnya lemah. Tingkatan norma dalam masyarakat terdiri dari cara usage, kebiasaan folksway, tata kelakuan mores, dan adat istiadat customs. Berikut adalah penjelasan masing-masing tingkatan norma masyarakat. Cara Usage, yakni norma yang lebih terlihat pada perbuatan individu dalam masyarakat. Penyimpangan dalam norma cara ini tidak akan mendapatkan hukuman berat akan tetapi hanya sekedar celaan. Contohnya saat seseorang membung sampah semabarangan atau berpakaian kurang pantas cenderung akan mendapat celaan. Kebiasaan Folksway, adalah norma perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama. Contohnya kebiasaan memberi hormat kepada yang lebih tua usianya, mendahulukan orang yang sudah lanjut usia ketika sedang antri, dan sebagainya. Biasanya mereka yang melanggar akan dikenakan sanksi sosial berupa teguran atas penyimpangan terhadap kebiasaan tersebut. Tata Kelakuan Mores, kebiasaan lama-kelamaan akan diterima sebagai patokan atau norma pengatur kelakuan bertindak. Maka kebiasaan telah berkembang menjadi tata kelakuan, yakni pengembangan kebiasaan yang di dalamnya sudah terdapat unsur pengawasan dan jika terjadi penyimpangan, pelakunya akan dikenakan sanksi sesuai tata tertib yang berlaku. Contohnya jika peraturan sekolah dilanggar maka pelanggar akan dikenakan sanksi sesuai dengan tar tertib yang berlaku. Adat Istiadat Customs tata kelakuan yang semakin kuat mencerminkan kekuatan pola kelakuan masyarakat yang mengikat para anggotanya. Pola kelakuan tersebut berkembang menjadi adat-istiadat yang memiliki pengaruh besar terhadap anggota masyarakatnya sehingga tercipta norma adat-istiadat. Bagi anggota masyarakat yang melanggar, maka ia akan mendapat sanksi sesuai dengan adat masing-masing. Tentunya norma pada adat-istiadat berbeda satu dengan yang lain. Namun norma-norma tersebut mempunyai dasar yang sama, yaitu memberikan petunjuk bagi tingkah laku seseorang yang hidup di dalam masyarakat agar sesuai dengan nilai-nilai yang Sijunjung adat itu sendiri. Fungsi Lembaga Sosial Berbagai lembaga sosial yang terdapat di dalam masyarakat tentunya mempunyai fungsi sendiri-sendiri sesuai dengan jenis lembaga masing-masing. Namun secara umum lembaga jenis apa saja menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 103 fungsi lembaga sosial secara umum adalah sebagai berikut Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bersikap atau bertingkah laku dalam menghadapi masalah-masalah yang muncul atau berkembang di lingkungan masyarakat, termasuk yang menyangkut hubungan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Lembaga sosial memberikan arahan agar anggotanya tidak berbuat sesuatu yang menimbulkan penyimpangan yang dapat meresahkan masyarakat. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan. Lembaga sosial mengatur berbagai aktivitas masyarakat, sehingga terwujud kehidupan yang serasi atau harmonis. Hal tersebut ditujukan untuk menghimpun dan mempersatukan anggota-anggotanya agar tercipta integrasi dalam masyarakat. Karena jika sudah tidak ada lagi perilaku masyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku, dapat dikatakan telah terjadi disintegrasi lembaga sosial. Memberikan pedoman kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial kontrol sosial. Artinya lembaga sosial sebagai sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota masyarakatnya. Jenis Lembaga Sosial disertai fungsi masing-masing Lembaga sosial yang ada di masyarakat bentuknya bermacam-macam seperti lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, dan lembaga politik. Setiap lembaga memiliki fungsi yang berbeda-beda dan memiliki hubungan yang saling melengkapi. Berikut adalah pemaparan jenis-jenis lembaga sosial beserta fungsinya menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 104-119. Lembaga Keluarga Lembaga keluarga merupakan unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anaknya yang terbentuk dari sebuah perkawinan yang sah menurut agama, adat, dan pemerintah. Dalam keluarga diatur hubungan antaranggota keluarga sehingga tiap anggota mempunyai peran dan fungsi yang jelas. Contohnya, seorang ayah sebagai kepala keluarga sekaligus bertanggung jawab untuk memberikan nafkah terhadap keluarganya; seorang ibu sebagai pengatur, pengurus, dan pendidik anak-anaknya; seorang anak harus membantu kedua orang tuanya. Anak-anak dari keluarga inilah yang nantinya berkembang dan mulai bisa melihat dan mengenal arti diri sendiri, dan kemudian ia mulai dikenal sebagai individu. Keluarga berperan membina dan membimbing anggota-anggotanya untuk beradaptasi dengan lingkungan fisik maupun lingkungan budaya di mana ia berada. Fungsi Lembaga Keluarga Lalu apa fungsi lembaga keluarga? Pada umumnya, fungsi lembaga keluarga meliputi fungsi reproduksi, proteksi perlindungan, ekonomi, sosialisasi, afeksi, dan fungsi pengawasan sosial. Berikut adalah penjelasannya. Fungsi Reproduksi. Dalam keluarga, anak-anak merupakan wujud dari cinta kasih dan tanggung jawab suami istri meneruskan keturunannya. Keluarga mempunyai fungsi reproduksi artinya dari pernikahan diharapkan akan memberikan keturunan. Fungsi Proteksi Perlindungan Keluarga memberikan perlindungan kepada anggotanya, baik perlindungan fisik maupun yang bersifat kejiwaan. Apabila di dalam keluarga terdapat rasa aman, proses-proses sosial di dalam keluarga dapat berjalan harmonis. Fungsi Ekonomi Pada umumnya dalam sebuah keluarga, ayah merupakan kepala keluarga serta menjadi tulang punggung keluarga yang berarti memenuhi kebutuhan ekonomi ibu dan anak- anaknya. Pada masyarakat modern terkadang ibu juga ikut mencari nafkah. Kerja sama yang baik antarorangtua dalam mengelola pendapatan dapat membuat fungsi ekonomi berjalan secara efektif dan efisien. Fungsi SosialisasiKeluarga berperan membentuk kepribadian anak agar sesuai dengan harapan orang tua dan masyarakat. Keluarga merupakan sosialisasi pertama bagi anak atau sosialisasi primer. Di dalam lingkungan keluarga, anak mulai dilatih dan diperkenalkan dan dilatih cara-cara hidup bersama dengan orang lain berdasarkan norma yang berlaku di masyarakat. Fungsi Afeksi Keluarga memberikan kasih sayang dan perhatian pada anak-anaknya. Dalam keluarga pula diharapkan akan memberikan kehangatan perasaan pada anggota keluarganya seperti seorang ayah yang tetap memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak-anaknya tanpa membeda-bedakan. Fungsi Pengawasan Sosial Setiap anggota keluarga, pada dasarnya saling kontrol atau saling mengawasi karena mereka memiliki tanggungjawab dalam menjaga nama baik keluarga. Namun dalam kenyataanya fungsi ini biasa dilakukan oleh anggota keluarga yang lebih tua usianya. Fungsi Pemberian Status Melalui lembaga perkawinan dalam keluarga, seseorang akan mendapatkan status atau kedudukan yang baru di masyarakat, yaitu sebagai suami atau istri. Secara otomatis, mereka akan diperlakukan sebagai orang dewasa yang mampu bertanggungjawab kepada diri sendiri, keluarga, anak, dan masyarakat. Lembaga Agama Lembaga Agama adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam masyarakat yang telah dirumuskan dan dibakukan. Agama yang dapat menjadi pelopor dalam menciptakan tertib sosial pada masyarakat. Agama merupakan suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan rohani manusia. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, untuk mencapai rohani yang sempurna kesuciannya. Fungsi Lembaga Agama Secara jelasnya, fungsi lembaga agama adalah sebagai berikut Sebagai pedoman hidup bagi manusia baik dalam kehidupan sebagai pribadi dalam hubungan dengan Tuhan, dalam hubungannya dengan manusia lain, dan hubungan dengan alam sekitar. Sumber kebenaran. Dalam diri para penganut umat agama ada keinginan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Untuk itu agama mengajarkan dan memberikan jaminan dengan cara yang khas untuk mencapai kebahagiaan dan mengatasi kekurangmampuan manusia. Pengatur tata cara hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhannya. Tuntunan prinsip benar dan salah untuk menghindari perilaku menyimpang, seperti membunuh, mencuri, berjudi, dan sebagainya. Pedoman pengungkapan perasaan kebersamaan di dalam agama diwajibkan berbuat baik terhadap sesama. Menjadi pedoman keyakinan manusia berbuat baik selalu disertai dengan keyakinan bahwa perbuatannya itu merupakan kewajiban dari Tuhan dan yakin bahwa perbuatannya itu akan mendapat pahala, walaupun perbuatannya sekecil apapun. Pedoman keberadaan yang pada hakikatnya makhluk hidup di dunia adalah ciptaan Tuhan semata. Pedoman untuk rekreasi dan hiburan. Dalam mencari kepuasan batin melalui rekreasi dan hiburan, tidak melanggar kaidah-kaidah agama. Lembaga Ekonomi Lembaga ekonomi adalah bagian dari lembaga sosial yang mengatur tata hubungan antar manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari yang lahir sebagai suatu usaha manusia menyesuaikan diri dengan alam untuk memenuhi kebutuhan hidup berkaitan dengan pengaturan atau manajemen dalam rangka mencapai kehidupan yang sejahtera. Tujuan dari lembaga ekonomi adalah mengatur bidang-bidang ekonomi dalam rangka mencapai kehidupan yang sejahtera dan terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Fungsi Lembaga Ekonomi Secara umum, fungsi lembaga ekonomi adalah terpenuhinya kebutuhan pokok demi kelangsungan hidup masyarakat. Selain itu, beberapa fungsi lembaga ekonomi yang lainnya adalah sebagai berikut. Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan. Memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang atau barter. Memberikan pedoman tentang harga jual beli barang. Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja. Memberikan pedoman tentang cara pengupahan. Memberikan pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja. Memberi identitas bagi masyarakat. Lembaga Pendidikan Lembaga Pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Pada pelaksanaannya, Lembaga Pendidikan merupakan sebuah lembaga yang menawarkan pendidikan formal mulai dari jenjang pra-sekolah sampai ke jenjang pendidikan tinggi, baik yang bersifat umum maupun khusus. Selain itu, lembaga pendidikan juga merupakan sebuah institusi sosial yang menjadi agen sosialisasi lanjutan setelah lembaga keluarga. Fungsi Lembaga Pendidikan Menurut Horton dan Hunt dalam Tim Kemdikbud 2017, hlm. 114, fungsi manifes lembaga pendidikan antara lain sebagai berikut. Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah. Dengan bekal keterampilan yang diperoleh dari lembaga pendidikan seperti sekolah maka seseorang siap untuk bekerja. Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat. Melestarikan kebudayaan masyarakat. Lembaga pendidikan mengajarkan beragam kebudayaan dalam masyarakat. Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi. Selain itu pendidikan juga memiliki fungsi yang tidak disadari atau biasa disebut dengan fungsi laten. Fungsi laten dari lembaga pendidikan antara lain Mengurangi pengendalian orang tua. Keikutsertaan seorang anak dalam lembaga pendidikan seperti sekolah akan mengurangi pengendalian orang tuanya karena yang berperan saat dalam pengajaran dan pendidikan di sekolah adalah para gurunya. Mempertahankan sistem kelas sosial. Lembaga sekolah diharapkan dapat menyosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan status yang ada di masyarakat. Sekolah diharapkan dapat menghilangkan perbedaan kelas sosial berdasarkan status sosial peserta didik di masyarakat. Memperpanjang masa remaja. Adanya sekolah memungkinkan diperpanjang masa remaja dan penundaan masa dewasa. Lembaga Politik Lembaga politik merupakan suatu lembaga yang mengatur pelaksanaan dan wewenang yang menyangkut kepentingan masyarakat agar tercapai suatu keteraturan dan tata tertib kehidupan bermasyarakat. Pada dasarnya lembaga politik merupakan keseluruhan tata nilai dan norma yang berkaitan dengan kekuasaan. Lembaga politik merupakan suatu badan yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. Lembaga-lembaga politik yang berkembang di Indonesia adalah sebagai berikut. Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR Presiden dan Wakil Presiden Dewan Perwakilan Rakyat DPR Dewan Perwakilan Daerah DPD Pemerintahan Daerah DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Partai Politik Fungsi Lembaga Politik Secara fundamental lembaga politik berfungsi untuk mengatur dan membatasi setiap aktivitas politik dalam masyarakat. Fungsi lembaga politik dapat diuraikan sebagai berikut ini. Memelihara Ketertiban di Dalam Negeri. Lembaga politik memiliki fungsi untuk memelihara ketertiban di dalam masyarakat dengan menggunakan wewenang yang dimilikinya, baik dengan cara persuasif penyuluhanmaupun cara koersif kekerasan. Lembaga politik bertindak sebagai penegak hukum yang menyelesaikan konflik yang terjadi di antara anggota masyarakat secara adil sehingga anggota masyarakat dapat hidup dengan damai dan tenteram. Mengusahakan Kesejahteraan Umum Lembaga politik memiliki fungsi untuk merencanakan dan melaksanakan pelayanan-pelayanan sosial serta mengusahakan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Contohnya antara lain pengadaan dan distribusi pangan, sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan. Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VII. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
LKPD IPS 7 SEMESTER SATU DEWI NURKASIHNAMA ....................................................NOMER ..................................................KELAS .....................................................Tambahkan sub BAB II INTERAKSI SOSIAL DAN LEMBAGA SOSIAL Mengidentifikasi interaksi sosial dan pengaruhnya terhadap keehidupan sosial, ekonomi dan budaya dalam nilai dan norma serta kelembagaan sosial budaya. Tambahkan sedikit teks isi Tambahkan sedikit teks isi Menyajikan hasil identifikasi tentang interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan bidaya dalam nilai dan norma serta kelembagaan sosial PETA KONSEPTujuan Pembelajaran Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, peserta didik diharapkan dapata. menjelaskan pengertian interaksi sosial;b. menjelaskan syarat-syarat interaksi sosial;c. menjelaskan bentuk interaksi sosial yang asosiatif;d. menjelaskan bentuk interaksi sosial yang disosiatif;e. menjelaskan pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembagasosial;f. menjelaskan pengertian lembaga sosial;g. menjelaskan jenis-jenis lembaga sosial;h. menjelaskan fungsi lembaga sosial;i. menunjukkan perilaku jujur, bertanggung jawab, peduli, santun, rasa ingintahu, menghargai, dan percaya diriTambahkan Sosial Tambahkan sedikit teks isi Tambahkan sedikit teks isi 1. Pengertian dan Syarat Interaksi SosialInteraksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang menyangkut hubunganantarindividu, individu seseorang dengan kelompok, dan kelompok dengan interaksi sosial akan terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksimelakukan kontak sosial dan suatu proses interaksi sosial didasarkan pada beberapafaktor, antara lain sebagai Faktor imitasi merupakan proses seseorang mencontoh orang lain ataukelompok. Contohnya, seorang anak perempuan bermain masak-masakankarena melihat ibunya pada saat memasak di Faktor sugesti merupakan pengaruh yang dapat menggerakkan hati seorang pasien yang akan berobat ke seorang dokter, pasientersebut akan cepat mengalami penyembuhan salah satunya disebabkanadanya rasa sugesti pada dokter Faktor identifikasi merupakan kecenderungan-kecenderungan ataukeinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama denganorang lain. Contohnya, seorang anak yang mengidolakan pemain bola,sehingga semua tingkah laku idolanya akan Faktor simpati merupakan kemampuan untuk merasakan diri seolah-olahdalam keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami,atau diderita orang lain. Contohnya, pada saat ada tetangga kita yangtertimpa musibah, maka kita ikut merasakan kesedihannya dan berusahamembantunyaCiri - ciri-ciri interaksi sosial 1. Jumlah pelakunya lebih dari seorang, biasanya dua Berlangsung secara Adanya komunikasi antarpelaku dengan menggunakansimbol-simbol yang Adanya suatu tujuan Sosial Tambahkan sedikit teks isi Tambahkan sedikit teks isi 2. Bentuk - bentuk Interaksi yang Asosiatif 1. Kerja sama Kerja sama disini dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan 2. Akomodasi Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan, yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan. 3. Asimilasi Asimilasi merupakan cara-cara bersikap dan bertingkah laku dalam menghadapi perbedaan untuk mencapai kesatuan dalam pikiran dan Proses-Proses yang Disosiatif 1. Kompetisi Persaingan Kompetisi adalah suatu proses individu atau kelompok yang bersaing untuk mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu. 2. Kontravensi Kontravensi adalah sikap mental yang tersembunyi terhadap orang lain atau terhadap unsur-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu 3. Pertentangan Konflik Pertentangan konflik adalah suatu proses di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan sub B. Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Pembentukan Lembaga Sosial Tambahkan sedikit teks isi Tambahkan sedikit teks isi Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak mungkin ada kehidupan bersama. Bertemunya orang perorangan atau kelompok dalam pergaulan hidup akan menghasilkan suatu kelompok sosial yang hidup bersama yang membutuhkan suatu aturan. Sehingga melahirkan lembaga untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup mempunyai kebutuhan yang bermacam-macam dan lembagasosiallah yang memenuhi kebutuhan individu pada masyarakat. Contohnya,manusia membutuhkan pendidikan. Orang tua akan mendaftarkan anaknyapada sekolah dan mematuhi peraturan sekolah serta semua hal yangberkaitandengan pendidikan diatur pada lembaga pendidikan. Manusia membutuhkannafkah atau penghasilan di atur dalam lembaga ekonomi. Misalnya, bekerja,berdagang, atau melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya. Dengandemikian interaksi sosial merupakan syarat utama dalam pembentukan suatulembaga dalam sub C. Lembaga Sosial Tambahkan sedikit teks isi Tambahkan sedikit teks isi 1. Pengertian Lembaga SosialMenurut Harton, lembaga sosial merupakan suatu sistem hubungan sosial yangmencakup nilai-nilai dan aturan tertentu dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok norma atau aturan-aturan yang dapatkategorikan sebagai lembaga sosial harus memiliki syarat-syarat sebagaiberikut a. Sebagian besar anggota masyarakat menerima norma Norma tersebut menjiwai seluruh warga dalam sistem Norma tersebut mempunyai sanksi yang mengikat setiap dalam masyarakat dikenal ada empat tingkatan norma yaitu sebagai berikuta. Cara UsageCara lebih terlihat pada perbuatan individu dalam Kebiasaan FolkswayKebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalambentuk yang Tata Kelakuan MoresKebiasaan itu kemudian diterima sebagai patokan atau norma pengaturkelakuan bertindak, maka di dalamnya sudah terdapat unsur pengawasandan jika terjadi penyimpangan, pelakunya akan dikenakan Adat Istiadat CustomsTata kelakuan yang semakin kuat mencerminkan kekuatan pola kelakuanmasyarakat yang mengikat para sub C. Lembaga Sosial Tambahkan sedikit teks isi Tambahkan sedikit teks isi 2. Jenis dan Fungsi Lembaga Sosial Lembaga sosial secara umum mempunyai fungsi sebagaiberikut a. Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat, bagaimanamereka harus bersikap atau bertingkah laku dalam menghadapimasalah masalah yang muncul atau berkembang di lingkungan masyarakat,termasuk yang menyangkut hubungan pemenuhan kebutuhan Menjaga keutuhan masyarakat yang Memberikan pedoman kepada masyarakat untuk mengadakan sistempengendalian sosial kontrol sosial.Bagan macam-macam lembaga sosiala. Lembaga KeluargaKeluarga merupakan unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang terdiridari ayah, ibu dan anaknya. Anak-anak inilah yang nantinya berkembang danmulai bisa melihat dan mengenal arti diri sendiri, dan kemudian ia mulaidikenal sebagai individu. Pada umumnya lembaga keluarga memiliki fungsi antaralain sebagai Fungsi Fungsi Proteksi Perlindungan3 Fungsi Ekonomi4 Fungsi Sosialisasi5 Fungsi Afeksi6 Fungsi Pengawasan Sosial7 Fungsi Pemberian sub C. Lembaga Sosial Tambahkan sedikit teks isi Tambahkan sedikit teks isi 2. Jenis dan Fungsi Lembaga Sosialb. Lembaga AgamaLembaga Agama adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalammasyarakat yang telah dirumuskan dan lembaga agama antara lain sebagai berikut 1 Sebagai pedoman hidup bagi manusia baik dalam kehidupan sebagaipribadi dalam hubungan dengan Tuhan, dalam hubungannya denganmanusia lain, dan hubungan dengan alam sekitar2 Sumber kebenaran. 3 Pengatur tata cara hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhannya. 4 Tuntunan prinsip benar dan salah untuk menghindari perilakumenyimpang, seperti membunuh, mencuri, berjudi, dan Pedoman pengungkapan perasaan kebersamaan di dalam agamadiwajibkan berbuat baik terhadap Pedoman keyakinan manusia berbuat baik selalu disertai dengankeyakinan bahwa perbuatannya itu merupakan kewajiban dari Tuhandan yakin bahwa perbuatannya itu akan mendapat pahala, walaupunperbuatannya sekecil Pedoman keberadaan yang pada hakikatnya makhluk hidup di duniaadalah ciptaan Tuhan Pedoman untuk rekreasi dan hiburan. Dalam mencari kepuasan batinmelalui rekreasi dan hiburan, tidak melanggar kaidah-kaidah agamac. Lembaga EkonomiLembaga ekonomi bagian dari lembaga sosial yang mengatur tata hubunganantar manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup lembaga ekonomi antara lain sebagai berikut 1. Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan Memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang atau Memberi pedoman tentang harga jual beli Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja5. Memberikan pedoman tentang cara pengupahan6. Memberikan pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja7. Memberi identitas bagi masyarakat. d. Lembaga Pendidikanfungsi manifes lembaga pendidikanantara lain sebagai berikut1. Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah. Dengan bekalketerampilan yang diperoleh dari lembaga pendidikan seperti sekolahmaka seseorang siap untuk Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagikepentingan Melestarikan kebudayaan masyarakat. Lembaga pendidikan mengajarkanberagam kebudayaan dalam Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam sub C. Lembaga Sosial Tambahkan sedikit teks isi Tambahkan sedikit teks isi 2. Jenis dan Fungsi Lembaga SosialFungsi laten fungsi yang tidak disadari dari lembaga pendidikan antaralain 1. Mengurangi pengendalian orang tua. Keikutsertaan seorang anak dalamlembaga pendidikan seperti sekolah akan mengurangi pengendalian orangtuanya karena yang berperan saat dalam pengajaran dan pendidikan disekolah adalah para Mempertahankan sistem kelas sosial. Lembaga sekolah diharapkandapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerimaperbedaan status yang ada di masyarakat. Sekolah diharapkan dapatmenghilangkan perbedaan kelas sosial berdasarkan status sosial pesertadidik di Memperpanjang masa remaja. Adanya sekolah memungkinkandiperpanjang masa remaja dan penundaan masa dewasae. Lembaga PolitikLembaga-lembaga politik yangberkembang di Indonesia adalah sebagai berikut 1. Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR2. Presiden dan Wakil Presiden3. Dewan Perwakilan Rakyat DPR4. Dewan Perwakilan Daerah DPD5. Pemerintahan Daerah6. DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota7. Partai Poli Fungsi lembaga politik dapat diuraikan sebagai berikut 1. Memelihara Ketertiban di Dalam Negeri. 2. Mengusahakan Kesejahteraan UmumUji Pemahaman Materi A. Pilihah a, b, c, dan d sebagai jawaban yang paling tepat! 1. Hubungan-hubungan antara orang perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dan kelompok manusia disebut …. a. status sosial b. peran sosial c. interaksi sosial d. proses sosial 2. Proses interaksi sosial akan terjadi apabila memiliki syarat …. a. hubungan dan akibat b. proses dan tindakan c. kontak dan komunikasi d. aksi dan reaksi 3. Seorang bayi yang baru lahir, ia akan melakukan kontak sosial dengan merupakan salah satu contoh bentuk kontak sosial antara…. a. kelompok b. orang perorangan c. perorangan dengan kelompok d. kelompok dengan kelompok 4. Berikut ini merupakan contoh dari terjadinya proses interaksi sosial … a. dua orang anak saling bersalaman dan saling berbicara b. orang Indonesia bertemu dengan orang Arab c. seorang laki-laki memperhatikan seorang gadis d. seorang anak sedang menelpon temannya 5. Yang tidak termasuk faktor-faktor berlangsungnya proses interaksi sosial adalah …. a. imitasi b. sugesti c. simpati d. asimilasi 6. Jika seorang anak kecil melihat apa yang dilakukan oleh orang tuanya, kemudian anak tersebut mencoba melakukan apa yang telah ia lihat. Tindakan anak tersebut dinamakan …. a. identifikasi b. imitasi c. simpati d. sugesti7. Bentuk kerja sama di dalam masyarakat Indonesia lebih dikenal dengannama ….a. gotong royongb. kooptasic. akulturasid. asimilasi8. Lembaga sosial yang terbentuk dalam masyarakat melaui ikatanperkawinan disebut lembaga ....a. perkawinanb. keluargac. ekonomid. agama9. Lembaga sosial yang mengatur hubungan antar manusia dalam pemenuhankebutuhan hidup disebut lembaga ....a. pendidikanb. agamac. ekonomid. politik10. Di bawah ini yang termasuk ciri-ciri dari pendidikan informal adalah ....a. pendidikan berlangsung dalam lembaga pemerintahb. terdapat kepemimpinan yang jelasc. adanya batasan lama studid. pendidikan berlangsung di keluarga
Di bawah ini merupakan rangkuman materi bab 2 mengenai pengertian interaksi sosial bentuk-bentuk interaksi sosial pengertian lembaga sosial pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga sosial, jenis dan fungsi lembaga dan proses terjadinya interaksi sosialInteraksi sosial adalah hubungan timbal balik antarindividu atau terjadinya interaksi sosialSyarat terjadinya interaksi sosial adalahAdanya kontak sosialKomunikasiKontak sosial Kontak sosial terbagi menjadiKontak sosial primer, contohnya berjabat tangan, bertatap muka, dan tersenyumKontak sosial sekunder yaitu kontak sosial yang dilakukan dengan alat perantara misalnya dengan telepon atau televisiKomunikasiKomunikasi terjadi apabila seseorang memberikan tanggapan terhadap perilaku orang lain dengan menyampaikan suatu perasaan baik secara positif maupun interaksi sosialAdanya kontak sosial dan komunikasiDilakukan oleh dua orang atau lebihAdanya reaksi dari pihak lainTerjadi penyesuaian norma dalam bentuk interaksi sosialInteraksi sosial terbagi menjadi dua hubungan yaitu hubungan yang dalam dan hubungan yang TERJADINYA INTERAKSI SOSIALProses interaksi sosial terjadi secara langsung dan tidak secara langsung dilakukan oleh antar individu yang berinteraksi tanpa pihak secara tidak langsung adalah interaksi dengan bantuan sarana komunikasi misalnya telepon, surat, dan lain interaksi sosialPola-pola interaksi sosial itu terdiri dariInteraksi antar individuInteraksi antar individu dan kelompokInteraksi antara kelompok dan kelompokFaktor-faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosialFaktor-faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial adalah sebagai yaitu rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan kepada orang lain sehingga menuruti kehendak memberi sugesti tanpa berpikir kritis dan rasional. Imitasi, yaitu tindakan meniru sikap penampilan maupun gaya hidup orang yaitu proses meniru untuk menjadi sama dengan orang yaitu proses kejiwaan seseorang yang merasa tertarik kepada orang lain atau sekelompok yaitu proses larutnya kejiwaan seseorang ke dalam kedukaan atau kesukaan orang yaitu sesuatu yang mendasari seseorang untuk melakukan perbuatan berdasarkan INTERAKSI SOSIALInteraksi sosial terbagi menjadi interaksi sosial asosiatif dan Bentuk interaksi sosial asosiatifInteraksi sosial asosiatif terdiri dariKerjasama/kooperation, yaitu tindakan bersama-sama untuk mencapai yaitu suatu bentuk hubungan sosial ke arah terciptanya kesepakatan antara dua pihak yang tengah yaitu proses sosial yang ditandai adanya usaha mengurangi perbedaan yang terdapat diantara beberapa orang atau kelompok serta usaha menyamakan sikap mental tindakan demi tercapainya tujuan yaitu percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi tetapi tanpa melenyapkan sifat asli dari kebudayaan itu Bentuk interaksi sosial disosiatifInteraksi sosial disosiatif terdiri dariPersaingan, yang itu proses sosial ketika ada dua pihak atau lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan yaitu interaksi sosial yang ditandai adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang atau perasaan tidak suka yang yaitu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuan dengan cara menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau dan proses pembentukan lembaga lembaga sosialLembaga sosial adalah sistem norma untuk mencapai tujuan tertentu yang oleh masyarakat dianggap Ciri-ciri lembaga sosialLembaga sosial mempunyai ciri-ciri umum sebagai organisasi pola-pola pemikiran dan perilakuMemiliki tingkat kekekalanMemiliki satu atau beberapa tujuan yang hendak dicapaiMempunyai alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuanMemiliki lambang atau simbol sebagai ciri khasMempunyai tradisi tertulis maupun tidak tertulisLembaga sosial merupakan cara bertindak yang mengikat3. Klasifikasi lembaga sosialBerdasarkan orientasi nilai, lembaga sosial digolongkan menjadiLembaga sosial dasarLembaga sosial subsiderBerdasarkan persebarannya, lembaga sosial dibedakan menjadiLembaga sosial umumLembaga sosial khususBerdasarkan perkembangannya, lembaga sosial dibagi menjadiLembaga sosial tidak sengajaLembaga sosial disengajaBerdasarkan penerimaan masyarakat, lembaga sosial terdiri dariLembaga sosial yang disahkan atau diterimaLembaga yang tidak diterimaBerdasarkan fungsinya, lembaga sosial terbagi menjadiLembaga yang berlakuLembaga yang mengontrol4. Pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga sosialManusia merupakan makhluk yang selalu berinteraksi. Dalam interaksi tersebut dibutuhkan norma nilai maupun pedoman. Norma-norma tersebut kemudian dilakukan menjadi lembaga pelembagaan melalui empat tahap yaituCara, KebiasaanTata kelakuanAdat istiadatSuatu norma atau lembaga dalam suatu sistem sosial tertentu apabila memenuhi tiga syarat sebagai besar anggota masyarakat atau sistem sosial menerima norma tersebutNorma tersebut menjiwai seluruh warga dalam sistem sosial tersebutKarena tersebut mempunyai sanksi yang mengikat setiap anggota masyarakatProses internalisasi adalah proses pelembagaan yang sudah meresap dalam jiwa anggota masyarakat. D. Jenis-jenis lembaga sosialDi masyarakat terdapat 5 lembaga sosial yang penting yaitu sebagai keluargaLembaga agamaLembaga ekonomiLembaga pendidikanLembaga politikE. Fungsi lembaga sosialDi bawah ini merupakan fungsi lembaga sosial yaituMemberi pedoman kepada anggota masyarakatMenjaga keutuhan masyarakatMemberikan pegangan dalam sistem pengendalian sosial